Bagaimana kami membangun platform mobile untuk kultur alternatif dan skena underground Berlin.

Berlin Guide App adalah platform mobile yang memetakan sisi lain kota — dari pesta techno dan bar queer hingga galeri seni indie, street food market, dan Späti afterhours. Tujuannya adalah membangun aplikasi yang halus, ramah privasi, dan secara visual berbeda untuk membantu pengguna menjelajahi kultur alternatif Berlin melalui kurasi non-komersial.
Sebagian besar city guide menyoroti atraksi mainstream. Kami diminta membuat kebalikannya: peta insider yang terasa lokal, handmade, dan autentik — tanpa algoritme agresif atau iklan. Aplikasi harus dibangun di atas kepercayaan dan kualitas kurasi, bukan monetisasi.

Aplikasi dibangun menggunakan Flutter untuk deployment lintas platform, dengan Supabase sebagai backend untuk autentikasi, penyimpanan, dan sinkronisasi real-time. Integrasi utama:
Seluruh listing dikurasi secara manual — bukan hasil scraping — dengan fokus pada keaslian, bukan kuantitas. Lokasi dikelompokkan berdasarkan tema (musik, seni, queer, makanan, chill) dan dirender secara dinamis via Supabase. Setiap kartu berisi arah, konteks budaya singkat, dan aksen visual yang selaras dengan sub-scene-nya (techno, vintage, queer, dll.).
UI dibangun sepenuhnya custom di Flutter dengan gaya dark-mode-first, gradasi subtle, dan tipografi yang nyaman dibaca malam hari. Animasi dibuat minimal dan fungsional — fokus tetap pada eksplorasi tempat, bukan dekorasi.

Aplikasi ini independen, non-komersial, dan terus berevolusi. Tanpa iklan. Tanpa noise. Hanya tempat-tempat yang benar-benar disukai orang — dibuat untuk mereka yang benar-benar tinggal di sini.
Mobile Framework: Flutter · Dart
Backend: Supabase
Analytics: Firebase
Maps: Google Maps API
Authentication: Apple Login
Deployment: Vercel Edge Functions