PlayDeck

Bagaimana kami membangun arsitektur backend untuk platform gaming Telegram yang tumbuh paling cepat.

PlayDeck Gaming Platform

PlayDeck lebih dari sekadar katalog produk — ini adalah infrastruktur inti di balik ekosistem gaming Telegram yang sedang berkembang. Sebagai direktori utama untuk mini-game dan pengalaman interaktif, PlayDeck menghubungkan pemain, developer, dan tools monetisasi di dalam lingkungan real-time yang sangat terdistribusi.

Saat tim PlayDeck mendatangi H-Studio, tujuan mereka jelas: membangun sistem backend yang aman, skalabel, dan modular yang mampu mendukung jutaan interaksi setiap hari — dengan integrasi mendalam ke ekosistem Telegram (bot, token Stars, pembayaran TON, dan in-chat games).

Tantangannya adalah menghadirkan fondasi setara enterprise dengan kelincahan startup — sistem yang siap menghadapi pertumbuhan tak terduga tanpa perlu dibangun ulang di kemudian hari.

Tantangan Kami

Ekosistem Telegram memiliki lebih dari 700 juta pengguna bulanan dan skena gaming in-chat yang berkembang sangat cepat. Untuk mendukung skala ini, PlayDeck membutuhkan backend yang mampu:

  • Mengelola ribuan pemain secara bersamaan dalam waktu nyata.
  • Menangani komunikasi terus-menerus antara bot, pengguna, dan game.
  • Memproses pembayaran, pencapaian, dan update leaderboard dalam hitungan milidetik.
  • Melakukan scaling horizontal tanpa downtime.
  • Menyediakan toolkit bagi developer yang memudahkan onboarding dan monetisasi.

Singkatnya: arsitektur real-time, tanpa downtime, dan skalabilitas yang siap tumbuh.

Gambaran Tantangan PlayDeck

Pendekatan Kami

Kami merancang dan mengimplementasikan arsitektur backend PlayDeck secara end-to-end — dari desain sistem dan alur data hingga deployment dan monitoring — menggunakan arsitektur microservices yang berfokus pada kecepatan, isolasi, dan observability.

Technology Stack

  • Backend Core: Kotlin, Spring Framework
  • Networking: Netty untuk async I/O berperforma tinggi
  • Message Processing: Apache Kafka untuk event streaming
  • Databases: PostgreSQL + jOOQ ORM untuk data relasional
  • Analytics & Storage: ClickHouse untuk analitik event skala besar
  • Caching & Queues: Redis untuk leaderboard, caching, dan Redis Streams untuk delayed jobs
  • Dev Tools: Docker, Kubernetes, dan pipeline CI/CD untuk continuous delivery

Arsitektur Sistem

Kami menyusun platform sebagai service mandiri yang spesifik domain:

  • User Service — autentikasi, profil, dan status sesi
  • Game Catalog Service — indexing, pencarian, dan rekomendasi
  • Leaderboard Service — perankingan real-time dan agregasi statistik
  • Payments Service — integrasi dengan TON dan Telegram Stars
  • Notification Service — push events, engagement, pengingat
  • Bot Gateway — lapisan komunikasi aman antara bot Telegram dan backend

Setiap service berjalan di container terisolasi, dengan load balancing, logging terpusat, dan auto-scaling melalui Kubernetes.

PlayDeck System Architecture

Automation & Observability

To ensure transparency and reliability, we implemented full observability:

  • ELK stack and Grafana for real-time monitoring
  • Slack-based alerting system for critical events
  • Distributed tracing for debugging and optimization

Continuous delivery pipelines were built to support rapid iteration without downtime.

Security & Reliability

The architecture was designed with multi-layered security:

  • Encrypted service-to-service communication
  • Rate limiting and authentication at API-gateway level
  • Automated security audits integrated into the CI/CD flow

Integration with Telegram

One of the most technically complex aspects was deep integration with Telegram's internal ecosystem:

  • Bot API & Inline Games — instant launch of games directly from chat.
  • TON Payments & Telegram Stars — multi-currency support for in-game purchases.
  • Deep Linking & Referrals — seamless movement between games and user channels.
  • Real-Time Messaging — handling thousands of concurrent bot updates per second.

This setup enables real-time synchronization between chat activity, game sessions, and backend systems — effectively turning Telegram into a complete gaming platform.

Yang Kami Hasilkan

  • Backend modular yang dapat diskalakan secara horizontal dan mampu menangani jutaan request per hari.
  • Developer Toolkit: portal onboarding, analitik, dan tools monetisasi untuk kreator game.
  • Infrastruktur high-load dengan fault tolerance, komunikasi real-time, dan scaling instan.
  • Continuous deployment dan observability yang terintegrasi sejak hari pertama.
  • Integrasi mendalam dengan Telegram, termasuk TON, Stars, dan komunikasi bot-to-backend.
  • Arsitektur yang diperkuat keamanan dan siap untuk keandalan setara enterprise.

Hasil

PlayDeck berhasil diluncurkan dan menjadi tulang punggung ekosistem gaming Telegram yang tumbuh cepat, mendukung:

  • Ribuan game dan jutaan interaksi harian
  • Response time di bawah 200 ms pada beban puncak
  • Deployments tanpa downtime
  • Fondasi berkelanjutan untuk onboarding developer global dan monetisasi in-chat

Sistem ini kini menggerakkan komunitas global developer dan pemain yang membangun, membagikan, dan bermain — semuanya di dalam Telegram.

Insights

  • Infrastruktur yang skalabel adalah fondasi product-market fit: Anda tidak bisa menumbuhkan sesuatu yang tidak siap menampung pertumbuhan.
  • Observability, desain modular, dan messaging async (Kafka, Redis Streams) sangat menyederhanakan sistem real-time.
  • Kecepatan startup tidak harus berarti technical debt — dengan stack yang tepat, keduanya bisa dicapai sekaligus.

PlayDeck membuktikan bahwa bahkan produk tahap awal bisa berjalan di atas arsitektur level enterprise tanpa anggaran level enterprise. Dengan memadukan microservices modular, event streaming, dan otomatisasi, H-Studio membantu menciptakan platform yang tumbuh secara natural — contoh ideal dari "Startup Engineering that Lasts."

Case Studies

PlayDeck: Backend Skalabel untuk Gaming di Telegram | H-Studio